Monday, July 31, 2023

Cerita Remaja Dewasa - Petualanganku di Perkebunan Teh

Idaman

Saat ini aku sedang menghisap sebatang rokok usai makan siang disebuah rest area yang berada didalam jalan tol karena aku hendak pulang ke kampung halamanku

Sebelumnya perkenalkan namaku Reno berusia 25 tahun dan saat ini aku sedang mengalami sebuah masalah yang bisa dibilang besar karena akan menentukan arah hidupku karena aku dipaksa orang tuaku untuk meninggalkan pekerjaanku di Ibukota dan aku diminta untuk pulang ke kampung untuk mengurus perkebunan teh peninggalan kakek ku,Sungguh gila memang padahal aku sudah mendapatkan jabatan strategis diperusahaan tempatku bekerja dan itu sebuah pencapaian luarbiasa mengingat umurku baru 25 tahun tetapi itu semua kutinggalkan karena permintaan orang tuaku untuk menyuruhku mengurus perkebunan teh peninggalan kakek ku,itu semua karena ketidakmampuan ayahku mengurus perkebunan teh milik orangtua nya sehingga ayahku melimpahkannya tugas kepadaku,Keputusan ayahku sangat membuatku kecewa karena seharusnya itu adalah tugasnya untuk mengurus kebun teh milik kakek sehingga awalnya aku menolak permintaan nya tetapi karena mamahku yang terus membujuk ku hingga akhirnya aku luluh dan menuruti permintaan orangtuaku terlebih karena aku ini anak tunggal

Rasanya sudah hampir 7 tahun aku tak kembali ke kampung halamanku sejak aku lulus SMA dan lanjut berkuliah disalah satu kampus negeri ternama disekitaran ibukota karena aku memiliki prinsip tidak akan pulang ke kampung sebelum aku sukses dan berkeluarga,Setelah rokok ku habis maka aku langsung membayar pesananku dan melanjutkan perjalanan ke kampung halamanku menggunakan mobil hasil pekerjaanku,sebenarnya aku juga sudah memiliki sebuah rumah di ibukota namun aku baru saja menjualnya karena aku tahu mulai saat ini aku akan tinggal dikampung mengurus perkebunan teh peninggalan kakekku

Kampung halamanku berada di provinsi Jawa Barat,kampungku ini bisa dibilang agak jauh bahkan dari kota terdekat saja membutuhkan waktu 1 jam

Tetapi akhirnya aku sampai juga dirumahku dan kedua orangtuaku pun keluar rumah dan langsung memeluk ku,aku tahu mereka kangen sekali padaku karena sudah hampir 7 tahun aku tak pulang ke rumah

Ayahku bernama Ridwan,seorang Guru SD dan sekarang berusia kalau tidak salah sudah 42 tahun sementara mamahku bernama Shinta dan ia tampak sangat cantik diusianya yang baru 38 tahun

Mamahku masih sangatlah muda dan mungkin ini sedikit aneh karena mamahku menikah ketika berusia 13 tahun tetapi dijaman dulu dikampungku itu adalah hal yang normal,aku pun juga turut bingung kenapa orang jaman dulu menikah diusia yang masih sangat muda mungkin karena kurangnya pendidikan pada masa itu

Setelah kangen-kangenan dengan kedua orangtuaku,aku pun beristirahat dikamarku yang sudah 7 tahun tak kutempati dan kulihat ternyata kondisi nya masih sama hanya sedikit yang sudah berubah

“Masih sama kan ?”ujar mamahku dibelakang yang mengagetkanku

“Ehh iya mah”ujarku

“Mamah sengaja gak ngubah kamar kamu supaya kamu betah”

“Terimakasih ya mah,ngomong-ngomong ayah kemana ?”

“Ke rumah pak haji yayat ada perlu katanya”

“Ohh yaudah reno istirahat dulu ya mah”

Setelah itu aku pun bersantai dikamarku dan kulihat jam tanganku sudah menunjukan pukul jam 8 malam,rasanya aku mengantuk sekali karena kelelahan akibat perjalanan hingga akhirnya aku tertidur

Keesokan paginya aku terbangun karena mendengar suara berisik yang ternyata ayahku sedang memanaskan motor karena ia akan berangkat kerja,setelah ayahku berangkat aku lalu menyeduh kopi untuk dinikmati

Kurasakan betapa nikmatnya menikmati kopi panas disuasana pedesaan yang sangat sejuk namun tiba-tiba mamahku masuk rumah dengan sekantong belanjaan

“Dari mana mah ?”ujarku

“Ini mamah abis beli sayur”ujar mamah

Setelah itu mamah melewatiku namun tiba-tiba pandanganku tertuju pada bongkahan pantat mamahku yang terlihat begitu seksi ketika berjalan menuju dapur dan sontak membuat kontolku mengeras

Astaga apa yang kupikirkan,bathinku

Akupun dengan cepat mengalihkan pikiranku dan aku lalu ingin keluar rumah untuk melihat-lihat perkebunan teh yang akan kukelola

Sepanjang perjalanan banyak orang-orang kampung yang mendatangiku untuk sekedar berbincang dan ternyata berita kepulanganku sudah tersebar luas

Setelah sampai diperkebunan teh rasanya aku seperti terbayang ingatan-ingatan ketika aku masih kecil dan sering bermain di kebun bersama almarhum kakek ku

Setelah puas melihat-lihat aku menuju seseorang yang merupakan sosok penting dalam perkebunan ini

Tak sampai 5 menit aku sudah tiba dirumah Haji Yayat yang merupakan orang yang menjadi tangan kanan kepercayaan untuk mengurus dan membantu mengelola perkebunan teh kakek ku bahkan ia sudah bekerja diperkebunan sejak kakek ku masih hidup,Kudengar beliau adalah sahabat almarhum kakek ku bahkan ia berangkat haji nya bareng dengan kakek ku

“Assalamualaikum”salamku

“Waalaikumsalam”ujar haji yayat dari dalam rumah

Tak lama haji yayat keluar dan beliau sungguh terkejut melihat kehadiranku

“Yaampun Reno bapak gak nyangka kamu sudah sebesar ini”ujar haji yayat

“Yaiyalah pak masa kecil mulu”candaku

Setelah itu aku disuruh masuk kedalam dan duduk diruang tamu nya

“Bu sini Reno dateng”ujar haji yayat memanggil istrinya

Tak lama istrinya yang bernama Isna dan kerap kupanggil Bu Haji muncul dari dapur dan ia sama terkejut melihatku yang sudah sebesar ini

“Aduuh ini Reno kan ?”ujar bu haji

“Iyalah bu masa lupa”

Aku pun hendak berdiri untuk menyalaminya namun tanpa diduga Bu Haji isna malah memeluk ku dan seketika membuatku terkejut ditambah aku dapat merasakan toketnya yang membusung menekan dadaku

“ihh ibu gak nyangka loh kamu udah sebesar ini”ujar bu haji

“Yaiyalah bu sekarang si reno udah bujang”ujar pak haji

“Heheh iya pak abisnya ibu inget banget dulu pas masih Sd sering kesini buat minta mangga,waktu itu reno masih kecil banget loh pak”ujar bu haji sambil tertawa

Aku pun malu karena bu haji tahunya masih ingat tentang itu aku dulu saat Sd sering kesini untuk minta mangga karena dibelakang rumah haji yayat ada pohon mangga

“Pohon nya masih ada bu ?”ujarku

“Masih sana kalo mau ambil”ujar bu haji

“Duh ibu jangan nyuruh-nyuruh Reno dia sekarang boss nya bapak loh”canda pak haji

“Ehh iya ibu lupa”ujar bu haji

“Ahh pak haji jangan gitu ahh saya jadi malu dipanggil boss”ujarku

“Hahah maaf boss”ujar pak haji

Pak haji pun hanya tertawa karena berhasil menggodaku,walapun sekarang aku ini bossnya tetapi rasanya aku malu bila dipanggil boss oleh orang seperti pak haji yang dimana sudah kukenal sejak kecil

Bu Haji pun ikut tertawa melihat suaminya yang mengerjaiku,tetapi tiba-tiba pandanganku tertuju pada satu titik dimana aku melihat toket bu haji ikut bergoyang ketika ia tertawa sehingga membuatku penasaran dengan isinya

Kupikir gila sekali diriku membayangkan bu haji yang notabene orang yang kuhormati sejak kecil bahkan saat sedang ada suaminya,tetapi lagipula kupikir-pikir bu haji masih terlihat muda diumurnya yang sudah 48 tahun sedangkan pak haji sendiri berusia 58 tahun

Setelah mengobrol-ngobrol aku pamit kepada mereka dan memutuskan untuk pulang

Sepanjang perjalanan pulang pikiranku selalu terbayang dengan toket bu haji yang tadi bergoyang-goyang dibalik dasternya

Astaga aku sudah kenal bu haji dari aku kecil bahkan dari aku balita masa iya membayangkan tubuhnya dengan kurang ajar,bathinku

Saat sedang memikirkan hal itu tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara klakson motor yang rupanya kang asep yang merupakan tetanggaku sejak kecil namun kudengar saat ini ia menjadi supir diperkebunanku yang bertugas mengangkut hasil panen

“Ehhh kang yaampun bikin kaget aja deh”ujarku

“Hahah maaf reno abis nya akang lihat dari tadi jalan sambil melamun gitu”ujarnya

“Ahh enggak kok kang”




Setelah itu kami mengobrol dan tentunya kang asep sudah tahu kepulanganku dari kemarin karena kabar kepulanganku sudah tersebar luas

“Mau kenapa ren ? Ehh maaf maksud akang boss reno mau kemana ?”ujarnya

“Ahh akang sama aja kaya pak haji manggil saya segala pake boss”ujarku

“Kan kamu sekarang bossnya akang,jadi wajar dong akang panggil boss”

“Terserah akang aja deh”

“Sini boss sarapan sebentar diwarung istri saya”

Karena kupikir aku belum sarapan maka kuputuskan untuk ikut kang asep ke warung istrinya karena istri kang asep ini memiliki sebuah warung dan kalau tidak salah istri kang asep bernama teh lena

Sesampainya diwarung aku langsunh disambut oleh wanita berambut panjang dan berkulit putih,Ya dialah teh lena istri dari kang asep

“Sarapan dulu aja ya boss,saya masih ada kerjaan”ujar kang asep

Sial dia kan yang mengajak ku kesini tetapi sekarang malah aku yang ditinggal,umpatku dalam hati

Tetapi tak apalah lagipula disini aku ditemani istrinya yang kulihat cukup seksi dan sedang mengenakan tanktop berwarna pink

Teh leha lalu duduk disampingku

“Kamu kapan datangnya ren ?”ujar teh leha

“Semalam teh”ujarku

“Duh sekarang kamu jadi beda gini ren”

“Bedanya apa nya teh”

“Lebih keren gitu kayanya gara-gara kamu kelamaan hidup di jakarta”

“Ahh teteh bisa aja perasaan sama aja”

“Hahah kamu pake segala malu-malu”

“Teteh dari pada muji aku mending bikinin makanan deh”

“Ehh iya teteh lupa,kamu mau makan apa ren ?”ujarnya

“Terserah aja deh teh yang penting enak”

“Duh teteh bingungkan kalo kamu jawabnya begitu”

“Beneran loh teh apa aja boleh kok yang penting enak”

Tak lama teh lena memberikanku sepiring penuh dengan berbagai lauk dan aku pun langsung menyantapnya dengan lahap

“Duh pelan-pelan ren makan nya”ujarnya sambil tertawa

Setelah habis aku langsung masuk kedalam warungnya dan memberikan piring ke teh leha

“Gimana enak ?”ujarnya

“Enak teh”

“Sering-sering kesini atuh ren”

“Kalo teteh mau nemenin sih aku bakal sering kesini”

“Iya dijamin deh kalo kamu kesini bakal teteh temenin pas makan”

“Tapi teteh nemenin nya pake baju kaya gini”ujarku sambil menunjuk tanktop yang ia kenakan

“Hustt nakal mata nya”ujar teh lena melotot ke mataku tetapi ia tak marah ketika dirinya kupandangi

“Lagian teteh pagi-pagi pake tanktop bikin seger diliatnya”

“ini teteh abis senam tau ren sama ibu-ibu kampung”

“Emang senamnya setiap hari apa ?”

“Selasa sama kamis”

“Lusa dong teh”

“Iya”

“Yaudah lusa reno mau kesini lagi mau liat teteh tanktop-an”

“Ada-ada aja deh kamu inget loh teteh istrinya anak buah kamu”

“Biarin”

Teh lena hanya geleng-geleng melihatku

“Iya deh boleh”ujarnya

“Boleh apa teh ?”

“Dateng aja abis teteh senam nanti teteh kasih tontonan”

Mendengar ucapannya membuat kontolku mengeras dibalik celanaku

Setelah itu aku membayar pesananku dan pulang kerumah



Hari kamis pun tiba entah kenapa aku sangat menantikan hari ini karena aku ingin melihat istri kang asep yang tak lain ialah teh lena

Aku penasaran dengan lekuk tubuhnya yang menggoda ketika sedang memakai tanktop

Aku pun pergi ke warungnya dengan berjalan kaki sekaligus untuk berolah raga sambil menikmati perkebunan namun ditengah jalan aku teringat kalau sekitar sini ada sebuah air terjun dan aku pun langsung kesana

Sesampainya di air terjun aku langsung melepaskan segala pakaianku dan langsung mandi disana,aku tak malu untuk telanjang karena aku sudah hafal betul sejak dulu kalau air terjun ini jarang didatangi orang karena harus memasuki area perkebunan teh milik kakek ku dahulu baru dapat mencapai tempat ini

Rasanya begitu segar menikmati air yang terasa sangat dingin ini,setelah puas mandi aku mengeringkan tubuhku sesaat dan kemudian barulah aku berpakaian kembali

Setelah berpakaian aku kembali menuju niatku sejak awal yaitu mengunjungi warung teh lena tetapi sesampainya disana rupanya hanya ada kang asep

Sial sekali,pikirku

“Wah boss mau sarapan ?”ujarnya

“Iya nih kang”

“Waduh maaf boss istri saya masih senam sama ibu-ibu”

“Santai kang saya juga belum begitu lapar”

Aku pun mengambil bungkus rokok dari saku ku

“Rokok kang ?”tawarku pada kang asep

“Iyaa nuhun boss”

Setelah itu kami mengobrol-ngobrol membahas perkebunanku hingga munculah seorang anak kecil mungkin sekitar umur 5 tahun

“Maaf ya boss saya anter si kecil sekolah”ujarnya

“Iya santai kang”ujarku

“Aduhh istri saya belum balik-balik nih,ditunggu ya boss”

“Siap kang”

Sial sekali aku kini hanya tinggal sendirian diwarung milik teh lena hingga akhirnya setengah jam kemudian teh lena muncul dan sontak membuat pandanganku hanya tertuju pada wanita berusia 30 tahun ini

Teh lena menggunakan tanktop beserta celana legging yang cukup ketat dengan dihiasi keringat yang membuatnya semakin menggoda

Melihat diriku yang terus memandangi membuatnya tersenyum

“Segitunya banget ren ngeliatin teteh hahah”ujarnya

“Habisnya enak”ujarku

Teh lena hanya geleng-geleng melihat tingkah diriku

“Kamu kapan dateng ?”ujarnya

“Tadi udah agak lama sih”

“Maaf yah ren teteh baru dateng”

“Iya teh santai aja”

“Lagian sih kamu datengnya pagi-pagi banget”

“Kan udah gak sabar...”

“Gak sabar kenapa ?”

“Gak sabar ngeliat teteh pake tanktop habis senam”

“Duh dasar masa cowo ganteng keren kaya kamu doyan nya ngeliatin ibu-ibu”

“Hahah maaf teh”

“Kamu mau makan apa ren ?”

“Kaya kemarin aja teh”

Teh lena lalu mengambilkanku makan tetapi saat ia menunduk sontak aku dapat melihat belahan toketnya hingga membuat kontolku ngaceng dibalik celanaku

“Ini ren silahkan dimakan”ujarnya

Aku pun hendak makan

“Yaaampun reno itu apaaa ?”ujar teh lena

Rupanya teh lena melihat tonjolan dibalik celana pendek yang kukenakan

“Hahah maaf teh gak tahan”ujarku

Teh lena hanya geleng-geleng kepala

“Sini teh kan kemarin janjinya temenin saya makan”ujarku

“Duh teteh malu pakai pakaian gini lama-lama diluar makin siang makin rame,sini sok kamu masuk makan didalem”

Aku lalu menuju masuk kedalam rumah teh lena dengan membawa sepiring makananku

“Reno,teteh sambil beres-beres rumah yahh”ujarnya

“Iya teh silahkan”

Aku lalu makan sambil menikmati pemandangan dari teh lena yang masih mengenakan tank top dan celana legging lumayan ketat

“Biasanya rame ini teh ?”ujarku

“Malem sih biasanya rame banyak anak buah kamu yang kesini”ujarnya

“Enak dong teh banyak pemasukan”

“Hahah iya lumayan lah tapi bagusnya lagi kalo boss nya juga dateng kesini”

“Waduh saya mah gampang nanti juga sering kesini buat makan sambil nengokin teteh”

“Dasar kamu mah tujuan nya kesini cuma buat ngeliatin teteh”ujarnya sambil tersenyum

Ketika teh lena menunduk,aku kembali dapat melihat belahan toketnya yang begitu menggiurkan

“Seemokk”ucapku dalam hati

Aku bingung bisa-bisanya kang asep yang hanya supir bisa mendapatkan istri semok seperti ini

Kulihat celana dalam berwarna merah teh lena sedikit dapat diterawang dibalik legging putih yang ia kenakan

Aku pun meremas kontolku dan rasanya aku ingin langsung menarik leggingnya turun kebawah

Aku pun sudah menyelesaikan makanku sedari tadi dan kini hanya memandangi teh lena yang masih beres-beres rumah

“ihh reno itu apa sih gede banget dari tadi”ujarnya ketika melihat tonjolan dibalik celana pendekku

“Hahah wajar kali teh kan saya laki-laki normal”

“Mau minum apa ren ?”

“Apa yaa ? Yang asin-asin gitu ada gak sih teh ?”

“Ada-ada aja deh kamu,mau keringat asin teteh ?”

Aku tak tahu yang diucapkan teh lena itu beneran atau sekedar candaan tetapi apa mungkin ia sedang menantangku yah,bathinku

“Boleh teh”ujarku



Aku lalu berdiri dan menghampiri teh lena lalu tanpa ijin aku langsung menjilat lehernya yang penuh keringat dan rupanya tak ada penolakan dari teh lena

“Duh kamu berani banget”ujarku

“Enak teh keringatnya asin-asin gurih”

Aku kembali menjilati keringat leher teh lena dengan sangat liar bahkan jilatanku mulai turun ke arah belahan dadanya

Sesudah itu kusudah aksiku karena ku tak ingin terburu-buru dengan teh lena

Aku lalu membayar pesananku tak lupa aku juga membeli air mineral

Setelah itu aku hendak pulang tetapi sebelum pulang aku ingin mampir ke rumah haji yayat untuk menyampaikan beberapa strategi baru yang akan kucoba pakai diperkebunanku

Setibanya dirumahnya aku langsung disambut pak haji dan tentu juga bersama istrinya yang kemarin kubayangkan, sesosok wanita Milf yang masih sangat menggoda padahal sosok ini sangat kuhormati sejak kecil

“Pak saya ada ide untuk perkebunan”ujarku

“Wah idenya gimana tuh ren ?”

“Perkebunan teh kita termasuk sebagai pemasok besar kan ?”

“Kalo dilihat-lihat sih iya”

“Saya mau kalo panen jangan dijual ke pasaran semua”

“Loh kok gitu ?”

Aku lalu menjelaskan rencanaku yang dimana aku ingin untuk tidak menjual semua hasil panen ke pasaran karena bila semua hasil panen ada dipasaran maka harga nya akan turun dan ku usulkan untuk sebagian dari hasil panen untuk dijadikan produk lain seperti minuman ataupun kue bertema greentea yang banyak disukai orang lagipula ini sama saja membuka usaha baru lagipula dengan hal ini dapat membuka lapangan pekerjaan untuk orang-orang kampung

Setelah kujelaskan rupanya pak haji mulai mengerti yang kumaksud

“Ide kamu bagus ren,kamu bener-bener bisa jadi boss”ujarnya

“Ahh bapak jangan dilebih-lebihin deh”

“Tapi pantes aja saya suka mikir untung perbulan nya segini-gini aja”

“Bapak setuju kan sama ide saya ?”

“Saya mah selalu setuju sama boss,tapi kayanya kita kurang orang”

Tiba-tiba bu haji yang sedari tadi diam mulai ikut berbicara

“Tenang pak ibu bisa kok ikut bantuin produksi,ibu mau ngajak ibu-ibu pkk untuk usaha baru reno”ujar bu haji

“Wah bagus itu bu,ajak aja lagipula ini sama aja dengan membuka lapangan pekerjaan untuk warga sini”ujar pak haji

“Tapi lokasi tempatnya saya masih bingung pak dimana enaknya”ujarku

“Udah kamu gak perlu bingung,pake aja gudang lama perkebunan ini kan sayang tuh udah lama gak dipake”ujar pak haji

Benar juga karena perkebunan kakek ku ini sebelumnya memiliki gudang tetapi sudah lama tak digunakan karena sudah memiliki gudang baru yang lebih besar

Setelah berbincang-bincang prihal ini aku pun memutuskan untuk pulang,tetapi sebelum itu pak haji mengambilkanku mangga untuk kubawa pulang

“Bu haji minta nomornya dong”ujarku kepadanya ketika pak haji sedang dibelakang

“Ohh iya ini nomor ibu silahkan ren”

Aku pun tersenyum puas dalam hati karena sebenarnya niatku meminta nomornya adalah untuk menggodanya

Tak lama pak haji sudah datang dengan sekantong mangga dan setelah itu aku salim kepada mereka sebelum pulang

Saat sedang salim aku juga menyempatkan diri mencuri pandang ke arah toket bu haji,duh rasanya aku penasaran sekali dengan yang ada dibalik dasternya

Aku lalu pulang ke rumahku

Tak sabar rasanya aku menikmati teh lena ataupun bu haji,bathinku dalam hati

Sementara teh lena dirumahnya masih membayangkan pemuda yang tak lain ialah boss dari suaminya sangat berani menggoda dirinya bahkan ia sengaja datang hanya untuk melihat dirinya mengenakan tanktop seusai senam

Sedari awal ia pulang dari senam mata boss suaminya terus memandangi dirinya yang hanya mengenakan tanktop dan legging,sebenarnya ia sangat malu tetapi anehnya ada perasaan bangga karena dapat menarik perhatian pemuda ganteng seperti reno sehingga ia tak mempermasalahkan apabila reno terus memandanginya

Sungguh gila sekali bahkan sesudah reno pulang dari rumahnya tetapi ia masih membayangankan cetakan dibalik celana pemuda tersebut dan gilanya pemuda tersebut berani menjilati lehernya padahal Sebenarnya niat awal dirinya hanya ingin menantang pemuda tersebut untuk menguji keberanian nya namun rupanya pemuda tersebut keberanian nya tinggi sekali bahkan tak ragu menjilati lehernya yang penuh akan keringat padahal jelas-jelas kalau dirinya adalah istri orang




Kini sudah tepat seminggu sejak aku mulai menjalani kehidupanku dikampung,aku sudah mulai terbiasa dengan keadaan kampung

Rencanaku untuk merambah usaha perkebunan teh kakek ku untuk memproduksi minuman dan kue-kue seperti bolu ataupun sebagainya yang berbahan greentea sudah kuberitahukan kepada orangtuaku dan tentu mereka menyetujui ideku termasuk mamahku yang terlihat senang aku membuka lapangan pekerjaan untuk warga kampung

Selain itu hari ini aku akan menjual sebagian hasil panen daun teh-ku ke pasar dan juga kepada pengusaha kecil yang sudah memesan kepadaku

Aku berusaha untuk memberikan daun teh dengan kualitas terbaik kepada pembeli agar mereka tak ragu untuk memesan kembali kepadaku

Dengan strategiku yang tak menjual seluruh hasil panen daun tehku kepasar dan hanya setengahnya saja yang kujual maka kupastikan harga daun teh ku dipasaran akan meninggi mengingat perkebunanku adalah pemasok besar daun teh dan dengan ini aku akan mendapatkan untung yang lebih banyak

Setengahnya lagi dari hasil panen daun tehku yang tak kujual akan digunakan untuk membuka usaha memproduksi minuman ataupun makanan bertema greentea dan dengan caraku ini aku akan membuka lapangan pekerjaan dikampungku

Dirumah aku juga sering membantu mamahku mengurus pekerjaan rumah bahkan aku terkadang menggantikan pekerjaan yang tak bisa dilakukan oleh ayahku

Dikampung ini aku sudah dikenal oleh para tetangga yang sebelumnya aku tak mengenal mereka karena mereka adalah orang pindahan yang pindah ke kampungku saat aku merantau ke jakarta

Diperkebunan aku mulai mengenal buruh teh satu persatu karena bagiku kedekatan atasan dengan bawahan itu mempengaruhi kinerja mereka dalam bekerja

Suasana perkebunan di pagi hari sangat sejuk dan banyak buruh teh yang sedang memetik daun teh.Saat ini ayahku sudah berangkat ke sekolah karena mengingat ia adalah guru Sd

Setelah puas mengecek perkebunan dipagi hari aku lalu kembali pulang ke rumahku

Setibanya dirumah kulihat mamahku sedang memasak

Mamahku terlihat cantik sekali dipagi ini dan ia wangi sekali sehabis mandi mungkin kalau ia bukan mamahku pasti sudah kugoda

Sesekali aku sempat berpikir kalau sebenarnya aku dan mamahku tak terlihat seperti Ibu dan anaknya karena mamahku masih begitu muda yaitu berusia 38 tahun sedangkan aku sudah 25 tahun

Aku saja tak habis pikir dengan usiaku dan mamah hanya terpaut 13 tahun karena mamah menikah diusia yang sangat muda yaitu saat lulus SD,Mungkin dijaman sekarang hal seperti itu sudah jarang terjadi tetapi kata mamahku dijaman dulu khususnya dikampungku banyak yang menikah diusia yang masih sangat muda sama seperti dirinya dan itu dianggap hal yang normal

Walaupun aku sangat menyayangi mamahku tetapi terkadang aku sempat bernafsu melihat mamah kandungku sendiri,sungguh gila memang sehingga aku langsung mengalihkan pikiranku bila hal itu terjadi

“Mah masih lama masaknya ?”ujarku

“Sebentar lagi ren tunggu yah”ujarnya dari dapur

Aku pun menunggu nya di kamarku hingga mamah memberitahukan kalau gas tiba-tiba habis dan aku disuruh untuk memasangnya

Aku lalu langsung memasang gas baru agar mamahku dapat melanjutkan memasaknya

“Kamu orangnya serba bisa yah ren”ujar mamah

“Yaampun mamah masang gas doang sih gampang”ujarku

“Ayah kamu gak berani loh masang gas”

“Lah kan gampang”

“Katanya gak berani”

“Ohhh yaudah kalo ada apa-apa suruh reno aja mah”

“Iya nanti mamah suruh kamu”

Sekilas kulihat mamah seperti tak mengenakan Bh dibalik kaos longgarnya yang dapat kuketahu ketika ia menunduk sedikit sontak membuat kontolku tiba-tiba ngaceng dibalik celana pendek ku dan aku pun langsung meninggalkan mamah didapur menuju kamarku

Sesampainya dikamar aku langsung memegang kontolku yang sudah sangat tegang

Sudah 2 minggu lebih aku tak merasakan nikmatnya tubuh seorang wanita karena terakhir kali aku bersetubuh saat aku masih berada dijakarta

Hingga tiba-tiba aku terbesit sebuh nama di kepalaku

Lena aku ingin menikmati memekmu, bathinku

Aku lalu menuju ke warung kang asep,aku tahu disana pasti hanya ada teh lena karena hari ini kang asep akan mengantar hasil panen daun teh ke pasar sehingga ia sudah kupastikan tidak ada disana

Setibanya disana sesuai dugaanku karena kulihat warung teh lena tampak sepi

“Teh lena kopi satu”ujarku

“Iya tunggu ya ren”

Karena aku males menunggu diluad maka aku pun memasuki rumahnya mengingat warung teh lena nyambung dengan rumah nya yang tepat berada dibelakang warungnya

Saat kumasuk teh lena sedang mencuci piring kotor

“Aduh kamu kirain siapa yang masuk”ujar teh lena yang kaget

Aku pun hanya tersenyum pada teh lena

Tak lama kopi ku sudah tiba

“Teh sini temenin aku”ujarku

Teh lena lalu duduk dilantai tepat disampingku

“Sepi nih ren dari pagi baru kamu yang dateng”ujar teh lena

“Iya teh anak-anak lagi pada sibuk dikebun”ujarku

“Iya suami teteh aja udah berangkat pagi-pagi paling pulangnya nanti sore”

Aku lalu meminum kopi ku kembali

“Kamu kok kesini ? Kan dikebun lagi sibuk”ujar teh lena

“Mau jagain istrinya anak buah aku teh”ujarku

“Duh dasar masa jagain teteh sih,emangnya teteh itu hasil panen kamu yang perlu kamu jagain ?”ujarnya sambil tertawa

Iya teteh hasil panen aku yang sebentar lagi aku panen,bathinku dalam hati

“Teh masih pengen tapi kopinya habis nih”ujarku

“Mau nambah ?”

“Iya tapi reno mau nya yang asin-asin kaya kemarin teh”

“ihh kamu mah dikasih sekali malah mau terus”

“Iya teh enak soalnya”

Tanpa permisi aku langsung menjilat leher teteh yang duduk disampingku

“ihh kamu jorok banget teteh belum mandi loh”ujar teh lena

“Biarin teh”

Teh lena sama sekali tak melarangku menjilati bahkan hampir semua bagian lehernya sudah kujilati tetapi tiba-tiba kami terkejut karena ada suara seperti ada yang beli diwarung teh lena

Aku menghentikan aksiku menjilati leher teh lena

Teh lena lalu keluar untuk melayani pembeli yang memesan membungkus makanan

Setelah itu teteh kembali masuk namun karena sudak tidak pas waktunya untuk melanjutkan aksiku maka kuputuskan akan pulang

“Teh nanti sore ke air terjun yuk yang di dalam perkebunan”ajak ku

“Tapi warung yang jaga siapa ?”ujarnya

“Kan kang asep sore udah pulang”

“Yaudah deh nanti teteh usahain”

“Pake baju yang seksi ya teh”

“Hustt”

Aku pun hanya tertawa dan setelah membayar kopi aku pulang ke rumah

Aku tak sabar melihat pakaian yang dikenakan teh lena sore nanti

Sorenya kulihat sudah jam 4 dan aku sudah berada di air terjun berendam bertelanjang dada dan hanya memakai celana pendek

Teh lena belum datang,aku pun penasaran apakah ia beneran datang atau tidak

Tetapi semuanya terjawab dari kejauhan kulihat teh lena mulai menuruni jalan

Kulihat teh lena hanya mengenakan tanktop dan celana pendek sepaha

Seksi sekali,bathinku

Sontak aku meremaskontolku yang mulai menegang sambil melihat teh lena yang sedang jalan kesini

“Maaf yah ren teteh agak lama soalnya nungguin kang asep dateng”ujarnya

“Iya teh gapapa”

Teh lena lalu meletakan plastik yang berisi baju ganti dibawah pohon, kemudian ia datang untuk duduk dan mulai berendam disampingku





Kami lalu mengobrol-ngobrol ringan sambil menikmati desiran angin sore

“Teh dingin yah”ujarku

Aku lalu menggeser posisi duduk ku hingga bahuku menyentuh bahu teh lena yang begitu mulus kurasakan

“Iya dingin tapi seru mandi sore-sore sama orang ganteng yang keren kaya kamu”ujarnya

“Teteh juga cantik terus masih muda”ujarku

Kulihat teh lena tersipu malu ketika kupuji

“Gombal ih padahal teteh cuma istrinya anak buah kamu doang loh”ujarnya

“Kang asep beruntung banget bisa nikahin teteh”

Kulihat teh lena tampak tersipu malu

Aku akan menunjukan kalau diriku menginginkan dirinya,aku akan membuatnya menyadari kalau aku tertarik dengan dirinya

Kulihat tanktop teh lena sudah basah oleh air dan dan bila kuterawang ia sedang mengenakan Bh berwarna biru dibalik tanktopnya

“Teteh sebenarnya sungkan loh sama kamu ren”ujarnya

“Sungkan kenapa teh ?”ujarku sambil kuberanikan meraba paha teh lena

“Teteh sungkan manggil kamu langsung nama padahal kamu itu boss nya suami teteh”

“Gapapa atuh teh justru reno juga sungkan kalo dipanggil boss sama orang yang lebih tua”

“Yaudah teteh kalo lagi berduaan sama kamu manggil kamu aa aja yah ren,boleh kan ?

“Terserah teteh aja deh”

Kurangkul teh lena sehingga ia kini bersandar dibahuku dan karena tubuhku lebih tinggi darinya aku dapat dengan mudah melihat belahan dadanya

Sementara kontolku sudah sangat ngaceng dan karena kami berendam di posisi duduk dengan kaki yang diluruskan maka aku dapat yakin kalo teh lena menyadari kondisi kontolku

Kontolku sudah mengeras,aku yakin teh lena mengetahuinya dan aku juga yakin kalau dada nya berdebar-debar diajak bos suaminya berendam di air terjun

Bahkan aku sangat yakin kalau teh lena mengetahui kalau aku menginginkan dirinya

Teh lena sesekali juga memperhatikan kontolku yang tercetak tegang dibalik celana pendek ku tetapi aku bertindak seolah tak mengetahui kalau dirinya melirik kontolku karena aku ingin membuatnya tahu kalau aku bernafsu padanya

“Tubuh aa bagus yah”ujarnya

Aku tak menyangka kalau teh lena beneran memanggilku aa,pasti ia sungkan kalau memanggil boss suaminya langsung nama sehingga ia lebih memilih memanggilku dengan sebutan aa

“Bagus gimana emangnya teh ?”ujarku

“Atletis gitu a”

“Yakan aku rajin olahraga teh”

“Lena boleh pegang gak a ?”

“Boleh kok teh”

Teh lena lalu memegang otot lenganku dan juga otot perutku

“Kekar banget a,kalo olahraga ajak lena atuh a”ujarnya

“Hahah iya teh nanti aku ajak deh”

Teh lena pun melepaskan rabaan nya setelah beberapa saat meraba tubuh atletisku

“Kalo aa boleh gak megang-megang teteh ?”ujarku

“Husst lena istri orang loh a”ujarnya

“Iya terus ?”

“Emangnya aa berani ? Kan lena istrinya anak buah aa”

“Berani lah kan aa boss nya teh”

“Tapi jangan lama-lama yah a”

Mendapati ucapan teh lena aku pun menganggapnya seperti lampu hijau maka aku langsung meraba toketnya dari luar tanktop dan benar saja tak ada penolakan dari teh lena

“Inget yah a jangan lama-lama”ujarnya mengingatkanku

Aku pun langsung menyumpal mulutnya dengan sebuah lumatan

Tanganku mulai masuk kedalam tanktopnya dan juga mulai menyelinap masuk ke dalam BH teh lena sehingga kini aku dapat meraba toketnya

Selama tanganku masuk kedalam tanktopnya dan meraba toketnya,aku juga tak melepaskan lumatanku dibibirnya

Saat sedang menikmat melumat bibir teh lena tiba-tiba teh lena menghentikan aksiku

“Udah a”ujarnya

Aku pun menuruti permintaan teh lena karena aku ingin membuatnya nyaman dan tidak memaksa dirinya untuk melakukan apa yang kumau

Biarlah semuanya mengalir sendiri,bathinku

“Udahan yuk a dingin”ujarnya

“Iya teh”

Teh lena lalu pamit untuk berganti baju dibalik batu besar sementara kulihat sudah jam 5,rupanya aku sudah menghabiskan banyak waktu dengan istri anak buahku ini

Aku tahu pasti saat ini teh lena sedang telanjang dibalik batu besar dihadapanku yang dimana merupakan kondisi yang sangat sempurna untuk langsung mengesksekusi teh lena

Tetapi Aku tidak ingin menunjukan serta merta kalau aku ini lelaki mesum yang terobsesi dengan tubuhnya karena aku saat ini hanya ingin dia tahu kalau aku menginginkan dirinya



Setelah selesai berganti pakaian dibalik batu besar kini teh lena sudah memakai pakaian kering sedangkan pakaian basahnya ia masukan kedalam plastik

Teh lena lalu menghampiriku

“A hayuk pulang”ajak nya

Aku pun mengiyakan ajakan nya dan membiarkan nya jalan terlebih dahulu agar ia merasa dihormati

Aku tak menyangka aku sudah menghabiskan waktu sekitar 1 jam bersama teh lena di air terjun padahal awalnya aku hanya iseng mengajaknya

Saat sedang berjalan kulihat dari belakang seperti tak ada garis BH dikaos teh lena hingga muncul dipikiranku kalau ia tidak mengenakan BH

Apa jangan-jangan ia juga tak mengenakan celana dalam yah,ucapku yang bertanya-tanya dalam hati

“Hati-hati teh jalan nya licin”ujarku

“Iya a”

Tiba-tiba aku terjatuh karena jalan yang licin,rasanya malu sekali padahal aku baru saja memperingatkan nya tetapi malah diriku yang terjatuh

Aku pun berlagak keren seolah tak terjadi apa-apa,setelah itu kami melanjutkan perjalanan

Saat sampai dikawasan kebun teh ku tiba-tiba hujan mengguyur kami sehingga kami langsung berlari menuju sebuah bale terdekat

Kini aku duduk berdua dibale bersama teh lena sambil menunggu hujan mereda

“Duh malah hujan”ujar nya

Saat sedang berteduh dibale,aku pun mengajak teh lena berbasa-basi

“Teh nama lengkap teteh siapa ?”ujarku

“Emang kenapa a ?”ujarnya

“Penasaran aja teh soalnya aa denger pas diwarung kadang-kadang ada yang manggil Lena tapi ada juga yang manggil Lela”

“Hahah aa penasaran yah,nama lengkap teteh itu Lela Nurlena”

“Duh cantik namanya kaya orangnya”

“ihh apasih aa ahh”

“Teh mulai sekarang aa manggilnya teh Lela yahh”

“Yaudah a panggilnya Lela aja mulai sekarang”

Kulihat hujan seperti tak ada tanda-tanda akan berhenti

“Maaf yahh teh gara-gara aa ngajakin teh Lela ke air terjun malah jadi hujan-hujanan kaya begini”ujarku

“Gapapa kok a”

“Beneran gapapa nih ? Aa jadi ngerasa gak enak loh sama teh lela”

“Gapapa kok justru lela seneng diajakin aa,kalo orang lain yang ngajak pasti lela gak bakal mau a”

“Loh kok gitu teh ?”

“Soalnya ngobrol sama aa seru walaupun terkadang nakal tapi tetep sopan”

“Ahh teteh bisa aja mujinya”

“Beneran loh a buktinya tadi aa mau megang-megang lela aja ijin dulu kan apalagi...”

“Apalagi apa teh ?”

“Apalagi waktu lela ganti baju dibalik batu besar,aa pasti tahu kan dibalik batu lela lagi telanjang kalo bukan sama aa pasti lela langsung disikat itu”

“Hah disikat ? Maksudnya apa tuh teh ?”

“Hufftt dasar pura-pura gak ngerti”ujarnya sambil mencubit lenganku

“Ehh iya ampun teh”

Rasanya dingin sekali dan kulihat teh lela juga terlihat mulai kedinginan

“Sini teh aa rangkul dari belakang kalo kedinginan”ujarku berani

Teh lela pun terlihat seperti berpikir sejenak tetapi ia lalu berpindah posisi duduknya hingga ia kini duduk didepanku dan aku langsung merangkulnya dari belakang dengan tanganku yang kulingkarkan diperutnya

Aku tepat duduk berada dibelakang teh lela sehingga aku dapat mencium wangi tubuhnya

“Anak teteh umur 5 tahun yah ?”ujarku

“ihh ngaco anak lela tahun ini malah udah 7 tahun loh”ujarnya

“Udah gede juga rupanya teh anaknya”

“Iya makanya lela udah ibu-ibu kan”

Langit sudah mulai gelap dan kulihat jam tanganku ternyata sudah menunjukan hampir setengah 6

“Maaf yah a hujan-hujan begini malah ditemenin ibu-ibu kaya lela”ujarnya

“Kok ditemenin sih teh ? Kan ini kita lagi pacaran”

“Hahah aa ada-ada aja deh”ujarnya sambil tertawa

“Beneran kok sekarang aja aa lagi macarin istrinya anak buah aa loh”

“Emangnya aa berani macarin istrinya anakbuah nya aa ?”

“Beranilah,ini aja aa lagi meluk istrinya dari belakang”

Setelah berkata seperti itu aku semakin mengencangkan pelukanku diperutnya

Aku yakin saat ini teh lela pasti sudah mengetahui kalau diriku menginginkannya

“Tapi udah ibu-ibu loh a”ujarnya

“Biarin“ujarku

“Kan yang muda banyak a dikampung sini”

“Tapi aa pengen nya sama teh Lela”

“Aa emangnya gak suka sama yang muda ?”

“Enggak,aa sukanya sama ibu-ibu kaya teh Lela”

Kontolku pun juga sudah menegang dan aku yakin pasti teh lela juga sudah menyadarinya karena kontolku menempel tepat dipantatnya

“Keras a”ujarnya tiba-tiba

“Hahah maaf teh”ujarku

“Sama ibu-ibu yang udah punya anak kok nafsu sih a”

“Habisnya ibu-ibunya masih kenceng”

“Kok tau ?”

“Tadi udah megang”

Teh lela pun tertawa mendengar ucapanku dan ia juga mencubit lenganku yang sedang memeluk perutnya

“Mau lagi a ?”ujarnya

“Maksudnya teh ?”

“Aa mau megang lagi gak ?”

“Boleh emangnya teh ?”

“Lela udah ngijinin”

Mendengar ucapan nya maka aku langsung memasukan tanganku kedalam kaosnya dan benar saja perkiraanku karena saat ini teh lela tidak mengenakan BH

Kuraba dan kuremas toketnya bahkan aku sama sekali tak mendapat penolakan dari teh lela

Tanganku bermain didalam kaos teh lela bahkan aku mulai memainkan putingnya hingga tak disangka teh lela mendesah

Saat hendak mengangkat kaosnya teh lela sempat menghentikanku

“Aman kan a ?”ujarnya

“Aman teh jam segini udah gak ada yang dikebun”

Aku lalu mengangkat kaos teh lela ke atas sehingga kini teh lela sudah bertelanjang dada dibale ini

Aku lalu membalikan tubuh teh lela dan betapa kagumnya diriku melihat toketnya yang masih sangat kencang

Langsung kuhisap putingnya yang mancung,Kuhisap kedua putingnya secara bergantian

Dari mulut teh lela hanya terdengar desahan yang ia keluarkan

Aku pun tak mau kalah aku juga menanggalkan kaosku setelah itu aku melumat bibirnya dan kembali meraba toketnya

Aku lalu mengarahkan tangan teh lela untuk meraba selangkanganku

Tiba-tiba teh lela melepaskan lumatanku

“Astaga aa itu apa gede banget ?”ujarnya

“Itu kontolku teh”ujarku ditelinganya

“Yaampun lela kira itu senter”

“Hahah teteh ada-ada aja deh ini kontolku teh,kontol bossnya suami teteh”

“Gede bangett”

Saat teh lela menyebut senter aku jadi teringat kalau saat ini suasana sudah mau gelap dan minim penerangan

Seingatku dibale ini ada lampu,aku pun mencari sakelarnya hingga akhirnya aku menemukan sakelarnya dan lampu pun nyala walaupun nyalanya hanya sebatas redup temaram tetapi tak masalah

Aku lalu melepaskan celana pendek ku sehingga kini aku sudah telanjang didepan teh lela

“Ini senter yang teteh cari”ujarku memperlihatkan kontolku kepada teh lena

Teh lela tampak tersipu malu tetapi aku tahu pandangan nya tak bisa lepas dari kontolku yang sudah tegang ini

Aku yang sedang berdiri dibale pun mendekati teh lela yang sedang duduk bertelanjang dada

Kontolku kini tepat menempel didepan bibir teh lela

“Ayo teh dibuka mulutnya”ujarku

Saat teh lela membuka mulutnya aku langsung memasukan kontolku kedalam mulutnya

Namun ternyata kontolku tak muat untuk masuk kedalam mulutnya

“A gak muat”ujarnya

Tetapi aku tetap menyodok mulutnya hingga akhirnya teh lela seperti sudah mulai terbiasa dan kini ia malah yang memegang kendali dalam menyepongku

“Iya teh kaya gitu enak banget”ujarku

Setelah puas dengan mulutnya aku lalu menidurkan teh lela dibale dan kutarik celana pendeknya hingga terlepas sehingga memeknya yang tak dilapisi celana dalam kini terlihat didepan wajahku





Dengan demikian kini aku dan teh lela sudah benar-benar telanjang total diatas bale sore-sore ditengah perkebunan

Memeknya terlihat menggiurkan ditambah dihiasi dengan jembut yang cukup lebat

Kubuka kakinya dan kucium memeknya,setelah itu kujilat memeknya

Teh lela mendesah ketika kujilati memeknya

“Ahhh a enak”desahnya

Itilnya kusapu dengan lidahku hingga ia seperti cacing kepanasan

Jilatanku naik dan mulai menghisap kembali puting mancungnya

“Aa nakal bikin istri orang keenakan”ujarnya

“Ada yang lebih enak lagi loh teh”ujarku

Mata kami saling berpandangan,aku tahu dari matanya kalau sekarang dirinya lah yang menginginkan diriku

“Masukin sekarang a”ujarnya dengan tatapan sayu

“Masukin apa ?”

“Senternya”

“Waduh aa ga punya senter adanya kontol”ucapku sambil menggesekan kontolku dibibir memeknya

“Iya a masukin kontolnya ke memek lela”

“Kontol siapa ?”

“Kontol a reno bossnya suami lela”

Aku pun tersenyum melihat lela karena aku tahu kalau saat ini dirinya lah yang menginginkan diriku

Kubuka lebar kedua kaki lela dan ku hujamkan kontolku sedalam-dalam nya hingga membuat lela menjerit

“Sesek banget a kontolnya gede”ujarnya

“Kontolnya siapa teh yang gede ?”ujarku sambil kembali menghujamkan kontolku lebih dalam ke memeknya

“Kontolnya aa Renoooo ahhhhhh”jeritnya

Aku pun mulai menggenjot memek lela sekuat tenaga dan dari mulut lela hanya terdengar desahan nikmat

“Ahhhh owhhhhhh lela dientot kontol gede nya aa ahhhhhh”ujarnya

“Enak teh ?”ujarku

“Iyahhhhh enakkkk”

Aku pun menyumpal mulutnya dengan sebuah lumatan dan tak kusangka lela membalas lumatanku

Kami saling melumat sambil tetap kugenjot memeknya

Setelah puas melumat bibirnya kini aku turun menghisap putingnya kembali

Tiba-tiba tubuh lela mengejang dan ia menjerit ternyata ia orgasme

Aku mencabut kontolku dari memeknya dan teh lela terlihat sangat menikmati orgasmenya

Aku lalu duduk menyender disalah satu tiang bambu Bale

Teh lela memandang kontolku yang masih tegang dan kemudian teh lela mendekatiku dengan tubuh telanjangnya

Kemudian Teh lela tanpa kusuruh langsung mengarahkan kontolku untuk memasuki memeknya

Blesssss,kontolku sudah tertelan didalam memeknya dan kini giliran teh lela naikturun diatas kontolku dengan posisi yang menghadapku

Aku lalu meremas kedua toketnya dengan tanganku

“Ahhhhh a remesssssss terusss a”ujarnya

Aku pun semakin semangat meremas toket teh lela sementara ia naik turun diatas kontolku

Aku lalu menghisap putingnya dengan kuat sehingga membuat teh lela meremas rambutku

Sementara teh lela terus naik turun menikmati kontolku yang menerobos liang memeknya

“A kerasssss bangettttt kontolnya”ujarnya mendesah menikmati kontolku

“Ahhhhh owhh sssttt aa nikmaatttttt”desahnya kembali

Tak lama lela sudah orgasme kembali dan ia pun langsung menyenderkan tubuhnya padaku karena ia sudah sangat lemas

Aku lalu menidurkan Tubuhnya dan kugenjot sekuat tenaga hingga akhirnya aku merasakan hendak ingin keluar

Aku lalu mencabut kontolku

Teh lela seperti mengerti,ia langsung terbangun dan langsung menyepongku hingga pejuku keluar memenuhi mulutnya

“Banyak banget a”ujarnya menunjukan pejuku yang ada dimulutnya

“Telen teh”ujarku

Tak disangka teh lela beneran menelan pejuku

Sungguh indah hari ini karena akhirnya aku berhasil ngentotin istri anak buahku ini

Aku lalu mendekat ke teh lela dan kuhisap putingnya kembali tapi kali ini kuhisap lebih kencang

“Aa nakal udah ngentotin lela”ujarnya melihat ke arahku

“Tapi enak kan teh ?”ujarku

Teh lela hanya diam dengan wajah yang memerah tersipu malu

“Ibu-ibu emang yang paling nikmat teh bikin ketagihan”ujarku

“Tapi kan ibu-ibunya udah ada yang punya masa ketagihan sama ibu-ibu sih”

“Gapapa kan aa pacarnya”

Teh lela pun mencubit lenganku

“Dasar istri anak buah malah aa ngentotin”ujarnya sambil tersenyum ke arahku

Kulihat jam tanganku rupanya sudah hampir jam setengah 7 dan langitpun sudah gelap

Aku lalu mengajak teh lela berpakaian kembali dan hujan pun sudah reda

Disepanjang perjalanan melewati perkebunan aku menggandeng tangan teh lela

Saat sampai dipersimpangan aku pun hendak berpisah dengan teh lela karena rumah teh lela ke arah kiri sedangkan rumahku ke arah kanan

Namun sebelum berpisah aku melumat bibir teh lela kembali dan tentu teh lela membalas lumatanku

“Lain kali ke air terjun lagi yuk teh”ajak ku

“Hayuk a ajak lela kalo mau ke air terjun lagi”ujarnya

Aku lalu memeluk teh lela dan kudekatkan mulutku ke telinganya

“Habis itu pulangnya kita ngentot lagii”bisik ku ditelinganya

“Aa kuat banget tadii”bisiknya ditelingaku

Aku lalu melepaskan pelukanku

“Teteh gak dicariin pulang malem-malem begini ?”ujarku

“Enggak a tadi Lela ijin nya ke rumah sodara”ujarnya

Pintar juga teh lela berasalan kepada kang asep tetapi aku penasaran apakah ia sudah memperkirakan kalau hal seperti ini akan terjadi yahhh

“Apa teteh udah tau kalo kita bakal kaya begini ?”ujarku penasaran

Teh lela lalu berbalik tetapi aku dapat mendengar suara kecilnya yang berucap “Mungkin”

Setelah itu kami berpisah ke rumah masing-masing






Artikel Terkait

Cerita Remaja Dewasa - Petualanganku di Perkebunan Teh
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email